KEAMANAN VS SANTRI SARÉ



“Bangun...bangun...bangun.” anggota divisi keamanan masuk kedalam setiap kamar, tangannya sibuk menggedor-gedor pintu. Sekitar pukul 4 subuh divisi yang satu ini mulai beraksi membangunkan santri-santri yang sedang terlelap. Membisikkan kata-kata yang selalu sama, intonasi yang sama, tidak berubah. 

Penggedoran pintu kamar ketika proses membangunkan bertujuan untuk memaksa para santri terjaga dari tidurnya sebelum satu persatu membangunkan para santri.
 
Menurut ketua divisi keamanan, Abdul Hafidz Sapari, proses membangunkan santri membutuhkan 2 kali putaran proses membangunkan, bahkan kalau santri-santri Aspa 1 sedang malas bisa sampai tiga kali.

“Itulah fungsi  gedor-gedoran pintu, kan buat berisik anak kamar. Di gedor-gedor aja susah bangunnya, apalagi Cuma di colek-colek.” pungkasnya. 

Asep salah satu santri Aspa 1, ia sangat setuju dengan proses membangunkan seperti itu, di mana untuk memaksa para santri yang malas bangun subuh, mengajak untuk kebaikkan. “saya setuju-setuja aja, kan tujuannya baik.” Tuturnya.
 
Selain dari anggota Divisi Keamanan, santri yang sudah bangun biasanya bantu membangunkan santri-santri yang masih terlelap. Menggulung kasur tipis yang mereka gunakan. Ketika dibangunkan, santri yang rajin langsung bangun menuju air. lain lagi dengan santri-santri yang malas, di gedor sekencang apapun pintu, berapapun putaran anggota keamanan membangunkan mereka masih tetap tidur. Bahkan, ketika pak haji datang santri-santri yang malas pura-pura bangun, setelah pak haji menghilang dari pandangan santri-santri malas langsung merebahkan tubuhnya kembali.


@SALAM REDAKSI
#OSPAI WILAYAH ASRAMA PUTRA SATU

0 Comment for "KEAMANAN VS SANTRI SARÉ"

Back To Top